Wednesday, December 16, 2009

Dream Giver ch2 - Ordinary left his ‘Comfort Zone’



Bangun tidur di waktu biasa, ordinary mengisi koper nya dengan barang biasa, dan menambahkan buku catatan hariannya dan sebotol tinta permanen, dengan bulu putih pemberian Sang Pemberi impian tentunya. Ia berjalan ke perbatasan…


Sebelumnya Ordinary tidak pernah berani menyusuri perbatasan dari Land of Familiar ini. Karena itu berarti ia meninggalkan pusat kenyamanan dimana orang tidak terkenal (ordinary) lainnya tinggal. Ia mengetahui bahwa semakin jauh orang berjalan dari pusat Land of Familiar, semakin tidak lazim keadaannya. Ia juga mengetahui bahwa sebagian besar orang tidak terkenal yang berusaha meninggalkan zona nyamannya merasa begitu tidak enak, sehingga mereka berbalik dan pulang ke rumah.