Saturday, February 06, 2010

7 jemaat di kitab Wahyu & perkembangan sejarah Gereja - bagian I

7 Jemaat dalam kitab Wahyu = Gereja Tuhan saat ini
Sebelum Tuhan menyatakan FirmanNya kepada tujuh jemaat, dalam Wahyu 1:20, Tuhan menyebut Gerejanya sebagai “tujuh kaki dian” dan “ketujuh bintang”. Berkali-kali Tuhan menyebut GerejaNya  sebagai 'terang' (mat5:14-15). Banyak ahli tafsir Alkitab yang menyatakan bahwa pesan Tuhan untuk ketujuh jemaat juga berlaku untuk GerejaNya sampai saat ini. Bahkan, lebih lagi, surat ini juga sebenarnya menceritakan (secara tersirat) kronologis pertumbuhan Gereja dari jaman Pantekosta pertama kali hingga hari pengangkatan.

Pertumbuhan Gereja terbagi menjadi 7 periode dalam surat ini. Efesus, jemaat pertama, mewakili Gereja yang apostolik. Sedangkan Laodikia, jemaat ketujuh  mewakili Gereja yang murtad di akhir jaman. Hal yang sangat menyedihkan sekaligus menakutkan bahwa Laodikia menjadi suatu 'akhir' dari Gereja Tuhan. berikut 7 fase tersebut :

 1. Efesus “The Light of Asia”
Kota Kuno Efesus adalah salah satu ibukota Asia kecil yang cukup berpengaruh di laut Aegea. Saat ini, Efesus merupakan sebuah kota besar yang memiliki konstruksi kuno : jalan, lengkungan dan reruntuhan puing-puing bangunan, gedung olahraga yang besar, perpustakaan, bahkan terdapat gelangang terbuka berkapasitas 24.000 orang. Pada zaman tersebut, penduduk di kota ini memuja dewi artemis atau yang dikenal juga dengan nama diana (oleh Romawi)

Kota ini juga memiliki Kuil yang sangat besar tempat mereka memuja artemis (Kis 19:21-40). Kuil ini dahulunya termasuk 7 keajaiban dunia peradaban kuno karena besarnya perayaan hedonisme kuno dan pelacuran bakti yang ada di kuil ini. Oleh penduduk Efesus, artemis dipercaya sebagai dewi yang mengontrol kesuburan manusia, hewan, dan hasil panen.

Ahli sejarah sering menyebut kota Efesus ini sebagai terang Asia (The Light of Asia) karena kota ini merupakan pusat perdagangan, politik, dan keagamaan. Rasul Yohanes penah tinggal di kota tersebut sebelum pembuangannya di pulau Patmos. Dalam perjalanan pekabaran injil ketiganya, Paulus datang ke kota ini dan tinggal selama 3 tahun. Pada saat itu injil tersebar ke seluruh Asia kecil dari Efesus. Karena itu, Efesus mewakili Gereja yang Apostolik. Surat kepada jemaat Efesus ini ditujukan pada saat orang Efesus memiliki kecendrungan hidup materialistis, penyembahan berhala, dan pola hidup yang biadab.
 
Dalam surat tersebut, Tuhan Yesus juga memberikan 7 kali pujian terhadap: perbuatan dan kerja keras, ketekunan, tidak kompromi terhadap orang jahat, menguji orang yang mengaku rasul, ketekunan (untuk kedua kalinya), sabar menderita, tidak mengenal lelah. Ketekunan yang disebutkan dua kali, dalam bahasa Yunani "ὑπομονή" or "hypomonē" yang mengandung beberapa makna, yaitu : ketabahan, keteguhan, daya tahan, ada juga mengandung kesabaran. Pujian ini juga ditujukan untuk seseorang yang tidak membelok dari tujuannya semula, dan kesetiaan kepada imannya, dan kesalehannya sekalipun ia menanggung cobaan dan penderitaan yang sangat berat. Selain itu, teladan dari jemaat Efesus ini adalah mereka membenci nikolaus dan pengikutnya (ajaran yang bertentangan dengan Tuhan Yesus), padahal jemaat di Pergamus ada yang mengikutinya.

Tapi sayangnya, Gereja Efesus dikatakan mulai kehilangan kasih mula-mula, motivasi yang sangat penting dalam hidup kekristenan. Apabila kita melihat surat ini dari sudut pandang sejarah gereja, banyak gereja yang mulai kehilangan kasih mula-mula selama periode setelah kematian para rasul, yang berlangsung dari 70 M  sampai bait suci di Yerusalem dihancurkan (sekitar 160 M). Selama masa tersebut, banyak gereja telah beralih dari pelayanan penuh kasih menjadi institusi religius yang formal tanpa kasih. Gereja menjadi penuh dengan konflik dan argumentasi teologis. Untungnya, sekalipun Tuhan menegur untuk Gereja yang kehilangan cinta mula-mula, Gereja masih diberikan kesempatan untuk bertobat.

2.    Smirna (The Church of Suffering)
Kota Smirna, terletak 35 mil sebelah utara kota Efesus dan terkenal luas jaman tersebut dengan pelabuhan, perdagangan, dan pasarnya. Penduduk di kota ini mengkultuskan dan menyembah kaisar mereka. Saat ini, kota Smirna disebut kota Izmir. Kata smirna berarti myrrh atau mur, yang dapat dijadikan semacam bubuk untuk wewangian, maupun antiseptik. Arti nama ini sesuai untuk gereja abad pertama, yang berarti mengharumkan nama Kristus. Secara historis, gereja di Smirna mewakili periode para martir yang berlangsung dari 160 M hingga kebangkitan Constantine Agung (324 M).

Yesus memuji jemaat ini karena : kesengsaraan, kemiskinan, iman&komitmen, keberanian di tengah penganiayaan, diuji dalam penjara, berserah ketika dicobai 10 kali, setia sampai mati. Dalam sejarah Gereja, terdapat 10 kali penganiayaan yang terjadi pada masa kekaisaran Roma yaitu pada masa pemerintahan Kaisar : Nero (th 64-68, Paulus dihukum penggal), Domitian (th 95-96, Yohanes mengalami masa pembuangan), Trajan (Th 104-117, Ignatius dibakar di sebuah Tiang), Marcus Aurelius (Th161-180, Polikarpus menjadi martir), Severus(Th200-211), Maximinius (Th235-237), Decius (Th250-253), Valerian (Th257-260), Aurelian (Th270-275), Diocletian (Th303-313).

Smirna melambangkan Gereja yang tetap setia mengikut Kristus sekalipun mengalami penganiayaan, bahkan banyak Gereja pada periode ini menjadi martir bagi Tuhan.

"He who is born once will die twice; he who is born twice will die once." D.L. Moody

3.    Pergamus : Gereja penyembahan berhala
Pergamus terletak 45 mil ke utara dari kota Smirna. Di kota ini terdapat perpustakaan kuno terbaik, yang memamerkan lebih dari 200.000 jilid buku, perkamen juga pertama kali digunakan di kota ini, dan menjadi ibu kota provinsi Romawi Asia. Terjemahan dari bahasa Yunani dari kata 'Pergamus' berarti 'ketinggian', karena kota ini dibangun diatas gunung dan menjadi kota benteng pertahanan. Penduduk Pergamus dalam peradaban kuno memuja dewa aesclepius dan serapis (dewa neraka dan kesembuhan). Selain Pergamum artinya menikah. Dan di jaman ini, gereja telah ”menikahi” dunia. Semua sistem nilai dan norma dari dunia telah masuk dalam gereja.

Periode ini berlangsung dari naiknya Constantine Agung (324 M) hingga abad ke-6 ketika masa ke-paus-an dimulai. Saat ini adalah saat ”pernikahan” antara gereja dan negara, dimana Constantine menjadikan kristen sebagai agama resmi kerajaan Roma. Selama ini, gereja memiliki popularitas tinggi, tetapi seiring dengan meningkatnya pengaruh politik gereja, pengaruh spiritualnya berkurang. Secara umum, Pergamus menggambarkan Gereja yang tidak murni lagi, dimana pengaruh dunia lekat di dalamnya. Meskipun demikian, terdapat 2 jenis jemaat yang mendapatkan pujian di Gereja ini, yakni jemaat yang memiliki iman teguh dan tidak menyangkal namaNya.

“Barangsiapa menang, kepadanya akan Kuberikan dari manna yang tersembunyi ; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya batu putih , yang diatasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapapun, selain oleh yang menerimanya”  Why 2:17

Manna tersembunyi dalam janji diatas melambangkan Yesus sendiri. Sedangkan, batu putih adalah pernyataan ‘bebas’, dimana dalam pengadilan jaman dahulu, terdakwa yang dihukum dinyatakan dengan batu koral hitam, sedangkan terdakwa yang pada akhirnya mendapatkan pembebaskan akan diberikan batu yang berwarna putih. Janji tersebut ialah jaminan kita untuk mendapatkan pembebasan ketika kita dihakimi di hadapan Tuhan. Nama baru yang nantinya akan diberikan adalah sebuah nama baru yang berbeda dengan ketika kita di dunia. Nama khusus bagi setiap kita, umat kesayangannya.

diterjemahkan&diolah oleh DreamChaser dari may He increase & sumber2 lain^^

No comments:

Post a Comment