Monday, June 13, 2011

Keith Green - Living in Devotion

Mau berbagi kisah ttg tokoh yang berkarya di bidang musik gospel yang sangat(100x) berpengaruh ;) smoga ada ank2 TUHAN yang memiliki hati, passion, sperti (atau bahkan mlebihi ^_^) ..  teladan penyembah dan pemusik yang luar biasa deh pokoknya.. hehe...

“If you praise and worship Jesus with your mouth, and your life does not
praise and worship him, there's something wrong!"

KEITH GREEN

 One of several Christian rock musicians who lived in the San Fernando Valley
in the 1970s, Keith and his wife, Melody, wrote numerous hit songs,
but also formed a seven-home community in Woodland Hills
where they cared for people in need.
Keith lahir di New York, dari keluarga keturunan Yahudi. Kakeknya dari pihak ayah adalah seorang penulis lagu, sedangkan ibunya adalah seorang belajar olah vokal di Carnegie Hall. Di umur 5 tahun, Green telah memainkan ukulele dan memulai pelajaran musik formalnya. Keith Green mulai menulis lagu di usia 9 tahun. Dua tahun kemudian, Green menandatangani kontrak dengan Decca Records. Keith Green adalah anggota termuda dari American Society yang terdiri dari Penggubah lagu, Pengarang lagu dan Penerbit, yang lagu-lagunya diputar di The Jack Benny Show dan The Joey Bishop Show. Banyak orang yang menilai bahwa Keith memiliki vokal seperti CatStevens dan talenta bermain piano sekelas Elton John.
Sejak masih kanak-kanak, orang tuanya telah mengajarkannya disiplin dalam bermain musik. Dia paling menyukai piano, namun cepat bosan dalam memainkan lagu klasik yang berdurasi lama. Mengetahui hal ini, kakeknya (yang memiliki rumah produksi rekaman rock 'n roll pertama – Jaguar records) mengajarkan dia bermain piano rock 'n roll, dia meninggalkan musik klasik yang selama ini dipelajarinya. Sejak saat itu, Keith mulai menulis dan menyanyikan lagunya sendiri. Dia baru berusia 6 tahun kala itu.  

Ketika menandatangani kontrak rekaman di usia 11 tahun, ia menyanyikan lagu karangannya. Sayangnya kala itu industry musik masih belum berkembang untuk penyanyi semuda keith. Akhirnya keith begitu kecewa dan depresi.. puncaknya di usia ke 14 tahun, disaat kegagalan terbesar karena ia telah memimpi-mimpikan menjadi bintang pop seumur hidupnya.

Di usia ke 15 tahun, adalah saat dimana ia pertama kalinya lari dari rumah. Dia memulai perjalanan bertualang di dunia musik dan mencari kebenaran rohani. Dengan latar belakang Yahudi, ia juga dibesarkan dengan membaca perjanjian baru yang terasa membingungkan baginya, dan ia merasa kekosongan, kehampaan, dan ketidakpuasan dalam hatinya. Perjalanan ini akhirnya menjerumuskannya kepada narkoba, pergaulan yang bebas, dan aliran kepercayaan timur. 

      Di usianya yang ke-19, Keith berjumpa dengan Melody Strainer yang memiliki kesamaan dalam bermusik dan pencarian rohani. Mereka menikah satu tahun kemudian, mencari kebenaran sejati bersama-sama. Ketika keith hampir menyerah dan putus asa, akhirnya dia menemukan kebenaran sejati,.. saat usianya 21 tahun, ia percaya kepada Yesus melalui kelompok pembelajaran alkitab. 
       Dari pertobatan mereka, mereka membuka mereka untuk kaum yang terbuang : pecandu narkoba, tunawisma serta mengenalkan kasih Yesus kepada mereka. Banyak orang menyebut rumah tersebut : "The Greenhouse". Tidak hanya perubahan gaya hidup, namun gaya bermusiknya menjad berfokus pada Yesus, banyak kali menceritakan pengalaman pribadinya. Bahkan ia menyerahkan ambisi musiknya untuk menjadi bintang pop.

Lagu-lagu yang diciptakan keith seringkali lahir dari pergumulah rohaninya. Ia juga jenis orang yang tidak segan-segan mengakui kelemahan, kejatuhannya dengan terus terang. Ia memiliki prisnsip menjadi buku yang terbuka. Ia sangat menyadari bahwa ia jauh dari sempurna, tetapi ia sangat haus dan lapar mencari kebenaran. Ia selalu berdoa agar Roh Kudus selalu mengubahkan hatinya dan menyadarkannya akan dosa. Setiap kali Ia disadarkan akan kesalahannya, ia langsung bertobat dan meminta maaf, bahkan menelepon orang yang bersangkutan.

Cara pandang keith dalam berbagai hal seringkali menimbulkan kontroversial - terutama yang berkaitan dengan pelayanannya. Dengan album yang berada di hits puncak, Ia memutuskan memberikan album musik nya seberapa orang mampu memperolehnya, bahkan secara gratis. Ia sungguh ingin memastikan orang yang menginginkan albumnya namun terkendala dana tetap dapat memperolehnya. Ia sungguh menyadari bahwa musik nya dapat menjadi pesan injil yang dapat menjamah setiap orang. Setidaknya dari pelayannannya ia telah membagikan 200.000 album (bahkan lebih) secara gratis yang dikirimkan ke penjara dan orang kurang mampu.

       Keith Green merekam album pertamanya di tahun 1977, For Him Who Has Ears to Hear, oleh Sparrow Records. Album ini diproduseri oleh Bill Maxwell sukses di pasaran. Lagu ini kemudian menduduki peringkat ke-5 dalam Contemporary Christian musik's Greatest Albums in Christian musik. Lagu hitsnya seperti "Your Love Broke Through" (ditulis oleh temannya Randy Stonehill) dan "You Put This Love in My Heart" yang menceritakan hubungan Keith Green dengan Yesus. Album ini juga melanjutkan kisah Bab 2-nya dalam "Easter Song". Di tahun yang sama Keith Green memulai Last days Ministries dengan newsletter yang menjangkau 22.000 orang. Dan banyak Album sukses yang mengikutinya : "No Compromise", "Asleep in the Light" , "So You Wanna Go Back to Egypt" di tahun 1980.  Album ketiganya terjual 200.000 copy dan sebagian besar dari album-album rohaninya diberikan secara cuma-cuma ketika ia mengadakan konser. "Songs for the Shepherd".  "Until The Final Day"
       Hal yang sama terjadi dalam pengadaan konser musiknya, setelah bertahun-tahun mencoba berbagai macam cara mendanai konsernya, muncullah ide yang pada akhirnya memberi damai sejahtera yang sangat besar buat keith. Akhirnya Ia memutuskan konser itu diadakan tanpa memungut biaya, sehingga siapapun yang ingin datang dapat menghadirinya. Pelayanannya di LDM (Last Day Ministry) yang akan menyewakan gedung atau stadium, sekaligus menutup semua biaya. Keith dan Melody tidak menerima persembahan sedikitpun dari pelayanannya atau ministri tersebut, karena mereka dapat membiayai hidup mereka dari royalti musiknya.

“Loving Him is to be our cause. He can take care of a lot of other causes without us, but He can’t make us love Him with all our heart. That’s the work we must do.  Anything else is an imitation.”

Ketika  kebijakan bebas biaya untuk sepanjang peluncuran albumnya ternyata banyak mengundang kontroversi. (namun hal ini tidak mengurungkan niat nya!!!! ). Industri musik Kristen, label rekaman, toko buku, bahkan sesama artis rohani, menanyakan motivasi hatinya. Beberapa diantara mereka meminta untuk mengubah sistem tersebut karena dapat mengesankan 'yang lain' terlihat lebih buruk. Namun karena hal ini sangat bertentangan dengan hati nurani keith, ia tidak mengikuti kemauan mereka. Ia tetap memegang teguh keyakinannya dalam pengelolaan album musik dan konser tersebut. 
Tuhan memberikan Keith kesempatan untuk membuat kurang lebih 20 kali konser, dengan stadium yang mencapai 12.000 orang. Di konser-konsernya, Keith selalu menantang pendengarnya untuk Altar Call dan memimpin ribuan orang untuk percaya kepada Yesus, dan banyak sekali orang yang menyerahkan seluruh kehidupannya untuk melayani Tuhan. (my favourite part from his ministry ^_^.. 4thumbs up!!!!)

Setelah konser yang dilakukannya, Keith mulai sering juga tampil di acara televisi dan program radio. Dia seringkali bersaksi tentang pengalamannya berjalan bersama dengan Tuhan serta memainkan dan menyanyikan satu atau dua lagu. Mimpi masa kecilnya menjadi super star telah tercapai, namun hatinya telah dimurnikan bertahun-tahun sebelumnya dengan sesuatu yang lebih baik - menjadi hamba Tuhan, yang hatinya selalu rindu menyenangkan Tuannya. 

Keith said, ”I only want to build God’s Kingdom and see it increase, not my own. If someone writes a great poem no one praises the pencil they used, they praise the one who created the poem.  Well, I’m just a pencil in the hands of the Lord.  Don’t praise me, praise Him!”

Bagi Keith, perjumpaan dengan Tuhan hanya berarti satu hal, yaitu : menjadi serupa dengan Kristus. Dia selalu bergumul dengan hal ini-seperti kita- mengembangkan kedisiplinan pribadi, deadline, keegoisan, dan masalah pelayanan yang menarik perhatian, LDM. Dia juga memuridkan 70 orang percaya baru yang menjadi bagian dari LDM, bahkan mereka pindah ke Texas timur, tempat pusat pelayanan LDM. Disamping LDM, Keith menangani lagu-lagu yang ditulisnya, artikel rohani, serta keluarga kecilnya yang sedang bertumbuh.

Setelah berjuang bertahun-tahun untuk mengejar kekudusan, bahkan mempertanyakan tentang keselamatannya, Keith akhirnya memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang  karya keselamatan yang dikerjakan Yesus diatas kayu salib, yaitu untuk mengampuni semua dosanya dan menutupi dia dengan Kebenaran. Iman yang diperbaharui ini seolah mengangkat beban yang sangat berat di dadanya.

Hal ini tidak membuat dia memandang ringan kemurnian dan kekudusan, namun ia lebih mengejar Yesus atas dasar kasih, dan bukan lagi karena ketakutan . Dia banyak belajar mengenai kasih karunia dan kesederhanaan pentingnya menikmati kemuliaanNya dalam hadiratNya, yang paling disukainya.

       Pada tahun 1982, Keith dan Melody melakukan perjalanan ke Eropa, termasuk Yunani dan Inggris. Perjalanan ini begitu membangkitkan hati mereka, terutama ketika mereka mengunjungi pelayanan 'Red Light' di Amsterdam, pemakaian narkoba yang terbuka, dan krisis Greja yang mengalami penurunan.
        Di tahun yang sama, ia berencana membuat tur konser musik dan menantang orang kristen di Amerika supaya keluar dari zona nyaman serta menjangkau orang terluka di dunia.. hatinya sangat bergelora untuk menyelamatkan jiwa yang terhilang, LDM menyewa stadium yang sangat besar untuk tur ini. Melody menulis beberapa lagu misi, bahkan pendiri YWAM Loren Cunningham akan berkotbah di tur ini menyampaikan tentang 'kebutuhan' dunia, dan pengutusan misi melalui altar call.

Hati Keith sangat digerakkan sepenuhnya kepada orang-orang yang bahkan tidak pernah datang ke konser maupun Greja. Keith ingin kembali ke jalan-jalan dan penjara seperti yang dilakukan oleh melody dan petobat baru di pelayanannya. Dia rindu untuk pergi ke ladang misi dunia, bahkan ke klub sekuler untuk menjangkau orang dengan musiknya. Namun sayangnya, kerinduannya belum sampai terealisasi.

Pada 28 Juli 1982, terjadilah kecelakaan tragis yang mengantarkan keith kembali kepada Bapa. Kecelakaan pesawat yang sebenarnya tidak parah, merengut juga nyawa putranya yang berusia 3 tahun, serta putri kecilnya yang berusia 2 tahun (Joshua, dan bethany). Saat itu Melody sedang di rumahnya bersama putri mereka yang berusia satu tahun, Rebekah, serta dalam keadaan mengandung 6 minggu anak keempat mereka. Saat itu Keith baru berusia 28 tahun. 

Sekalipun Keith meninggal diusia mudanya, hidup dan pelayanannya masih menjadi inspirasi dan membuat dampak besar yang mendunia. Lagu dan gairah yang tersirat sampai saat ini masih berkuasa mengubahkan. Tulisan-tulisannya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Semasa ia hidup, ia selalu mengatakan, bahwa ia ingin dikenang sebagai pengikut kristus saat ia meninggal. Keith adalah pribadi yang memiliki keyakinan kuat, dan kesederhanaan iman yang luar biasa. Ketika kepercayaannya memimpin dia kepada pribadi Yesus, dia menukarkan semuanya! - ambisi, semua yang dimilikinya, mimpinya - untuk mendapatkan cintaNya. Dia menjadi inspirasi dalam pengabdiannya,.. Dikenang, dan dirindukan oleh jutaan orang di dunia.
sumber: lastdaysministries.org dan jawaban.com

Jadi merenungkan. betapa singkat nya hidup di dunia >_< orang yang sangat berdampak seperti keith meninggal di usia muda.. dimana Ia masih memiliki kerinduannya di dunia untuk atas generasinya.. bagaimana dengan kita? ingat hidup ini begitu singkat. mari menjadi garam dan terang yang bisa memberkati bangsa ini ^_^ jadi ketika kita pulang ke sorga, nama kita tidak hanya sekedar tercatat di kitab kehidupan.. namun 'karya' nyata yang membanggakan bapa di Surga ;) Jangan menyerah. tetap lakukan bagian kita :) 


God Bless..